20 tahun mendatang

Sore tadi saya mendengarkan siaran radio. Prambors bandung tepatnya. Penyiarnya sedang membawa kami semua, pendengarnya, untuk berimajinasi ke 20 tahun mendatang; apa yang sedang kita lakukan di masa 20 tahun mendatang.


Well, saya mulai berpikir.
Umur saya saat ini adalah 18 tahun, dan 20 tahun mendatang (insyaallah) saya berumur 38 tahun.

Saya memikirkan 2 hal.


#1. Mungkin pada saat itu, hari Rabu pukul 6 sore (tepat 20 tahun dari sekarang) saya baru selesai membuat teh hangat untuk keluarga saya, dengan kondisi rambut saya masih basah akibat keramas.

Lalu saya membawa teh hangat dan risolesnya de’risol --yang saya beli saat pulang kantor-- itu, ke ruang keluarga yang hommy, dimana anak saya kelak (mudah-mudahan ada sekitar 4 orang anak), sedang menonton tv, menunggu kedatangan ayah mereka, yakni suami saya, pulang dari kantornya.

Keadaan saya saat itu mungkin rambut sedikit panjang dengan kondisi masih basah, menggunakan dress, dan berbadan langsing. Huahahaha heh yang baca jangan protes! HAHA


#2. Mungkin juga, saat itu saya masih dalam perjalanan pulang ke rumah terjebak macet jalanan. di sebelah saya, suami saya sedang menyetir, mengumpat kesal oleh macetnya kota bandung di kala sore.


****************************************


Sebenarnya saya ingin memiliki 4 orang anak. Saya ingin suasana rumah yang ramai.
saya kurang begitu suka dengan status 2 bersaudara, seperti status saya sekarang. Saya merasa rumah sangat sepi.
Terlebih, makin dewasa, makin sibuk dengan urusannya masing-masing.

Tapi, ya namanya juga manusia, banyak keinginannya, tapi kan yang menentukan Tuhan.



Mengenai pekerjaan, mungkin saat itu saya bekerja sebagai akuntan publik di perusahaan swasta (entah mengapa saya kurang tertarik bekerja di pemerintahan).


Hmm mengenai my man, saya belum ada pandangan jauh.
tapi yang jelas he’s my moon my man.



Bagaimana dengan kamu di 20 tahun mendatang?